Klasifikasi Ilmu
Oleh
Helmi Habibi Hermansyah
NPM : 12519791
Kelas : 1PA09
Jurusan : Psikologi
Fakultas : Psikologi
DAFTAR
ISI
HALAMAN JUDUL
…………………………………………………………………..……1
DAFTAR ISI
………………………………………………………………………….….…2
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………….….…3
1.1 LATAR BELAKANG ………………………………………………………….……....3
1.2 RUMUSAN MASALAH ……………………………………………............................3
1.3 TUJUAN PENULISAN ……………………………………………………….……….3
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………….………….4
2.1 DEFINISI ILMU ……………………………………………………….…………...…4
2.2 SEJARAH ILMU ……………………..……………………………….……………....4
2.3 KLASIFIKASI ILMU ……………..…………………………………….…………….5
BAB III PENUTUPAN ……………..…………………………………….…….………....6
3.1 KESIMPULAN …………………………….………………………….……,……..….6
3.2 SARAN ………………………………………………………………….….………....6
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….………….……..…..7
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
Ilmu pengetahuan merupakan entitas krusial bagi manusia
dan kehidupannya. Dengan pengetahuan manusia dapat membedakan antara yang baik
dan yang buruk. Pengetahuan bagi para filsuf Barat cukup didapat hanya dengan
menggunakan rasio atau akal saja, tanpa adanya pengaruh agama apalagi Tuhan
B.
RUMUSAN MASALAH
1.
Definis Ilmu
2.
Sejarah Ilmu
3.
Karateristik Ilmu
C.
TUJUAN PENULISAN
Untuk
Mempelajari dan mengetahui perkembangan ilmu dan karateristik ilmu itu
sendiiri.
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1
Definisi Ilmu
Menurut Kamus
Besar Bahasa Indonesia (KBBI) ilmu diartikan sebagai pengetahuan tentang suatu
bidang yang disusun secara bersistem menurut metode tertentu yang dapat digunakan
untuk menerangkan gejala tertentu dibidang (pengetahuan) itu, atau kepandaian
soal duniawi, akhirat, lahir, batin, dsb.
1. Nazir
(1988), ilmu adalah pengetahuan yang bersifat umum dan sistematis, pengetahuan
dari mana dapat disimpulkan dalil-dalil tertentu menurut kaidah-kaidah umum.
2. Shapere
(1974), konsepsi ilmu pada dasarnya mencakup tiga hal yaitu adanya
rasionalitas, dapat digeneralisasi, dan dapat disistemasi.
3. Schulz
(1962), pengertian ilmu mencakup logika, adanya interpretasi, subjektif, dan
konsistensi dengan realitas sosial.
4. John
G. Kemeny, ilmu merupakan semua pengetahuan yang dikumpulkan dengan metode
ilmiah.
5. The
Liang Gie, definisi ilmu adalah rangkaian aktivitas manusia yang rasional dan
kognitif dengan metode berupa aneka prosedur dan tata langkah sehingga
menghasilkan kumpulan pengetahuan yang sistematis mengenai gejala-gejala kealaman,
kemasyarakatan, atau keorangan untuk tujuan mencapai kebenaran, memperoleh
pemahaman, memberikan penjelasan ataupun melakukan penerapan.
Secara
garis besar ilmu merupakan suatu kumpulan proses dengan menggunakan suatu
metode ilmiah yang menghasilkan suatu pengetahuan yang sistematis.
2.2
Sejarah Ilmu
Secara teoritis perkembangan ilmu
selalu mengacu kepada peradaban Yunani. Hal ini didukung oleh beberapa faktor
diantaranya adalah mitologi bangsa Yunani, kesustraan Yunani, dan pengaruh ilmu
pengetahuan pada waktu itu yang sudah sampai di Timur Kuno. Terjadinya
perkembangan ilmu pengetahuan disetiap periode ini dikarenakan pola piker
manusia yang mengalami perubahan dari mitos-mitos menjadi lebih rasional. Maka
dari itu, untuk memahami sejarah perkembangan ilmu secara mudah, disini telah
dilakukan elaborasi dan klasiffikasi atau pembagian secara garis besar.
Amsal
Bakhtiat mebagi periodeisasi sejarah perkembangan ilmu menjadi 4 periode yaitu
:
1. Zaman
Yunani Kuno
2. Zaman
Islam
3. Zaman
Renaisans dan Modern
4. Zaman
Kontemporer
Sementara
menurut George J. Mouly membagi perkembangan ilmu menjadi 3 tahap yaitu
animisme, ilmu empiris, dan ilmu teoritis. George J. Mouly dalam bukunya Jujun
S Suriasumantri, menjelaskan bahwa permulaan ilmu dapat ditelusuri sampai pada
permulaan manusia .
George J. Mouly menjelaskan bahwa
pada tahap animisme, manusia menjelaskan gejala yang ditemuinya dalam kehidupan
sebagai perbuatan dewa-dewi, hantu dan berbagai makhluk halus. Pada tahap
inilah pola piker mitosentris masih sangat kental mewarnai pemikian bangsa
Yunani sebelum berubah menjadi logosentris.
Dari hal tersebut dapat diketahui
bahwa proses berpikir manusia menurut mereka untuk menemukan sebuah metode
belajar dari pengalaman dan memunculkan keinginan untuk menyusun sesuatu hal
secara empiris, serta dapat diukur. Dalam sejarah mencatat bangsa Yunanilah
yang pertama diakui oleh dunia sebagai perintis terbentuknya ilmu karena telah
berhasil menyusunnya secara sistematis. Implikasi dari hal tersebut manusia
akan mencoba merumuskan semua hal termasuk asal-usulnya dan kondisi sebenarnya
sehingga sesuatu hal yang tidak jelas yang hanya berupa tahu atau pengetahuan
dapat dibuktikan kebenarannya dan dapat dipertanggungjawabkan pada saat itu.
Dari sinilah awal kemenangan ilmu atas mitos-mitos dan kepercayaan tradisional
yang berlaku di masyarakat.
2.3
Klasifikasi Ilmu
1. Klasifikasi
Ilmu
Ciri
Ilmu perlu memperhatikan dua aspek, yaitu : sifat ilmu dan klasifikasi ilmu. Dalam subbab ini Kami akan membahas mengenai klasifikasi ilmu
pengetahuan menurut beberapa ahli. Salah satu Klasifikasi Ilmu :
1. Ilmu Alam (Natural Wissenschaft), Ilmu Alam / Eksakta
2. Ilmu Moral: Ilmu Sosial, Ilmu Humaniora
2. Karakteristik Ilmu
Randall dan Buchler mengemukakan
beberapa ciri umum ilmu, yaitu :
1. Hasil ilmu bersifat
akumulatif dan merupakan milik bersama,
2. Hasil ilmu kebenarannya
tidak mutlak dan bisa terjadi kekeliruan,
3. Obyektif tidak
bergantung pada pemahaman secara pribadi.
BAB
III
PENUTUP
3.1
KESIMPULAN
Setiap manusia
telah dibekali ilmu. Ilmu telah banyak dikembangkan kedalam berbagai bidang Mulai dari ilmu
agama, ilmu pengetahuan alam, sosial, masyarakat, dan masih banyak lainnya. Tak
ada batasan dalam mencari ilmu, karena ilmu itu bagaikan lautan luas yang tidak
hanya dengan seteguk saja cukup, tapi sampai maut memisahkan jiwa dan raga,
ilmu tidak akan pernah habis untuk dipelajari oleh umat manusia.
3.2 SARAN
Dalam makalah penulisan harus dibuat
serapih mungkin, dan perbanyaklah sumber referensi agar dapat menyimpulkan
materi dengan baik. Serta gunakanlah tanda baca yang baik dan benar.
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar