Tugas 8 SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan)
Oleh
Helmi
Habibi Hermansyah
NPM
: 12519791
Kelas
: 1PA09
Jurusan
: Psikologi
Fakultas
: Psikologi
KATA
PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa dipanjatkan kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan rahmat, karunia, dan kemudahan kepada penulis,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas dengan judul “SARA
(Suku, Agama, Ras, dan Antar Golongan)” ini dengan tepat waktu untuk
memenuhi tugas dari Ibu Ratna Komala selaku dosen Ilmu Budaya Dasar.
Penulis
ucapkan terima kasih kepada Ibu Ratna Komala, selaku dosen mata kuliah Ilmu Budaya
Dasar yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
danwawasan kami terkait dengan materi yang akan kami bahas.
Penulis mengetahui betul bahwa masih banyak kekurangan dalam
pembuatan makalah ini. Oleh sebab itu, kritik dan saran sangat diharapkan
penulis agar dapat lebih baik lagi pada kemudian hari.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR …………………………………………………………………………i
DAFTAR
ISI ………………………………………………………………………………….ii
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………………………………….1
1.1 LATAR BELAKANG …………………………………………………………………….1
1.2 RUMUSAN MASALAH …………………………………………………………………1
1.3 TUJUAN PENULISAN …………………………………………………………………..1
BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………………………..2
2.1 PENYEBAB TERJADINYA
SARA …………………………………………………….2
2.2 DAMPAK DARI SARA ………………..
………………………………………………..3
2.3 CARA PENANGGULANGAN
KONFLIK SARA ……………...……………………....4
BAB III PENUTUPAN ……………………………………………………………………….6
3.1 KESIMPULAN …………………………………………………………………………...6
3.2 SARAN …………………………………………………………………………………...6
DAFTAR PUSTAKA
………………………………………………………………………...7
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR
BELAKANG
SARA sudah bukan hal yang asing lagi di
banyak negara. Banyak sekali faktor-faktor yang menjadi penyebab munculnya
tindakan diskriminasi yang melibatkan unsur SARA. Banyaknya keragaman budaya di
sebuah negara menjadi faktor utama diskriminsi yang melibatkan unsur SARA. Faktor
diskriminasi ini menjadi salah satu permasalahan yang menghambat perkembangan
suatu negara.
Diskriminasi sendiri pada dasarnya sudah
tertanam di dalam diri setiap orang dan kita sering melakukannya secara sadar
maupun tidak karena memang pada dasarnya manusia memiliki kecenderungan untuk
mebeda-bedakan satu sama lain. Seringkali kita melakukan sebuah tindakan
diskriminasi walaupun mungkin kita tidak menyadarinya. Kita mungkin menganggap
hal yang kita lakukan tersebut bukanlah tindak diskriminasi, namun pada
kenyataannya sekecil apapun, hal tersebut dapat menjadi diskriminasi bagi pihak
yang bersangkutan. Dari hal kecil dapat berkembang menjadi permasalahan yang
lebih besar lagi.
1.2 RUMUSAN MASALAH
1. Apa
yang menjadi penyebab terjadinya SARA ?
2. Apa
saja dampak yang ditimbulkan dari pengaruh SARA ?
3. Bagaimana
cara menanggulangi SARA ?
1.3 TUJUAN
PENULISAN
Penulisan ini bertujuan untuk memberi
pengetahuan kepada pembaca tentang apa saja penyebab dan dampak dari SARA serta
bagaimana cara penanggulangan SARA. Karena penulis sendiri prihatin dengan
kasus SARA yang terjadi di berbagai daerah.
BAB
II
PEMBAHASAN
PEMBAHASAN
2.1
Penyebab Terjadinya SARA
SARA memang sudah
bukan hal yang asing lagi. Keberagaman yang ada di dunia ini menjadi faktor
utama terjadinya konflik SARA. Konflik
SARA menjadi sebuah senjata jitu untuk memecah belah sesama manusia. Tindakan SARA
merupakan sebuah upaya untuk melecehkan satu golongan lain yang berbeda dengan golongan
mereka. Mereka menganggap golongannya itu lebih baik dari pada golongan yang
lain. Berbagai penyebab yang membuat SARA terjadi di sekitar masyarakat, antara
lainnya adalah :
1.
Pemahaman
sempit Para penganut paham yang menganggap paham yang dianut paling benar.
Penyebab konflik sara yang pertama adalah karena adanya
pandangan bahwa kepercayaan yang di anut merupakan yang paling benar. Padahal
paham yang demikian merupakan paham yang harus dihindari. Memiliki paham yang
demikian akan memunculkan pemikiran yang berbahaya. Dengan menganggap keyakinan
yang dianut yang paling benar dan keyakinan lain salah hal ini dapat
menyebabkan dominasi dari penganut kepercayaan tententu. Dominasi ini dapat
memicu timbulnya diskriminasi pada kelompok penganut kepercayaan minoritas.
Serta tentu saja hal ini akan menyebabkan konflik antara kelompok mayoritas dan
minoritas.
2.
Mengedepankan
paham radikalisme
Kelompok yang memaksakan
kehendak mereka dan merendahkan agama lain merupakan kelompok yang selayaknya
harus segera di adili. Tidak jarang mereka menggunakan jalan kekerasan agar
tujuannya diakui dan diaetujui oleh mayoritas masyarakat. Dan yang paling aneh
adalah ternyata banyak orang yang bergabung dengan ideologi primitif ini.
Kelompok radikal banyak muncul di daerah dengan paham dan pandangan sempit akan
perbedaan. Bahkan beberapa petinggi negara tergabung, dan mengikuti paham ini. Tentu
saja hal ini akan sangat berpengaruh pada hubungan antar agama, ras, dan suku
bangsa. Jika paham ini tidak segera di atasi maka akan sangat berbahaya. Mereka
melakukan tindakan membunuh, menyiksa dan tindakan tidak berprikemanusian lain
atas dasar kepercayaan yang mereka yakini. Biasanya kelompok radikal ini
memiliki tujuan untuk mendirikan sebuah negara dengan paham yang mereka anut.
3.
Kurangnya kesadaran
masyarakat akan toleransi dan keharmonisan
Toleransi merupakan salah
satu upaya untuk menjaga persatuan dan kesatuan antar umat beragama. Apalagi
menghadapi segala perbedaan yang ada tentu toleransi harus diutamakan. Jika
toleransi tidak dipegang sepenuhnya maka dunia tidak akan mampu berjalan dengan
harmonis. Setiap pemeluk agama akan merasa was was dan tidak tenang. Tentunya
kondisi itu dapat memicu konflik jika ada orang yang tidak bertanggung jawab,
melemparkan isu yang memicu timbulnya permusuhan. Kesadaran bahwa kita hidup
dengan segala perbedaan tentu akan membuat kita lebih bijak menyiasati setiap
perbedaan yang ada. Dengan mengedepankan toleransi maka keamanan dan perdamaian
dunia akan dapat terwujud.
2.2 Dampak dari SARA
Konflik sara merupakan sebuah konflik akibat adanya
pergesekan yang berhubungan dengan keyakinan dan kepercayaan yang dianut. kadang
ada beberapa individu dan kelompok yang meyakini bahwa kepercayaan yang mereka
anut merupakan yang paling benar. Sehingga menjelek jelekan ajaran dan para
penganut kepercayaan lain. Tentu saja hal ini dapat memicu konflik antara
individu tersebut. Dampaknya adalah sebagai berikut :
1.
Ketegangan antara individu atau kelompok yang berkonflik
Konflik sara bisanya diawali terjadi karena adanya
perbedaan pendapat dan cara pandang. Konflik dimulai dari individu kemudian
berkembang ke kolompok yang lebih besar dan melibatkan lebih banyak orang
terseret didalamnya. Akibat awal yang akan terjadi dari timbulnya konflik ini
adalah tentu ketegangan antara individu dan kelompok yang berkonflik. Jika
tidak segera diredam maka ketegangan ini akan dapat menimbulkan konflik lain
yang lebih besar lagi. Oleh karena itu, sebisa mungkin ketegangan ini harus
segera di redam dan diselesaikan.
2.
Memicu tindak kekerasan
Setelah timbulnya
ketegangan maka secara psikologis akan mempengaruhi jiwa seseoramg dan dapat memicu timbulnya
tindak kekerasan. Tindakan ini biasanya timbul dalam konflik antara dua
kelompok yang memiliki pemikiran radikal. Mereka tidak segan segan menggunkan
tindak kekerasan agar tujuannya mendapat pengakuan dan di benarkan. Padahal
dari sini saja kita dapat melihat bahwa tindakan ini merupakan tindakan yang
salah.
3.
Hilangnya rasa aman dalam kehidupan bermasyarakat
Dengan kondisi demikian maka masyarakat akan merasa
ketakutan dan tidak aman. Keadaan ini bukan hanya berdampak pada kelompok yang
berkonflik namun, juga masyarakat sipil di sekitar akan terkena dampaknya.
Akibatnya banyak anak anak tidak akan dapat bermain dengan leluasa, tidak bisa
sekolah karena takut akan adanya penyerangan. Orang orang dewasa akan ketakutan
saat berangkat bekerja, para pemilik usaha akan ketakutan jika usahanya menjadi
sasaran. Kondisi yang demikian tentu amat mengerikan dan tak dapat dibayangkan.
Lambat laun perekonomian akan lumpuh karena tidak ada transaksi keuangan.
Banyak orang yang memutuskan menyimpan uangnya, menarik tabungan nya untuk
berjaga jaga jika kondisi konflik semakin pelik.
4.
Mengancam keutuhan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan berbangsa
kerukunan
antar umat beragama akan hilang. Sehingga persatuan dan kesatuan dalam
kehidupan bernegara akan runtuh. Dengan demikian maka tinggal menunggu waktu
saja. Seberapa lama negara mampu bertahan menghadapi konflik internal yang
terjadi. Jika gagal menghadapi kondisi ini maka yang akan terjadi adalah negara
tersebut akan hancur dan hanya menyisakan namanya dalam sejarah dunia.
2.3
Cara penanggulangan konflik SARA
Segala cara dan
upaya dilakukan untuk memecah belah bangsa oleh para pihak yang tidak
bertanggung jawab. Guna menghindari konflik antar sesama maupun kelompok, ada
beberapa hal yang dapat kita lakukan sebagai upaya mengatasi konflik SARA,
antaara lainnya adalah :
1.
Mengendalikan diri
Sebagai manusia biasa yang memiliki
perasaan, ada kalanya kita tidak dapat memendung suatu cobaan atau godaan dari
makhluk ciptaan tuhan lain yang mengundang kita untuk berbuat yang tidak baik.
sebaiknya kita dapat mengendalikan diri kita dari keinginan untuk berbuat yang
tidak baik tersebut karena banyak kerugiannya dari pada keuntungannya.
2.
Tidak menyinggung/menyakiti hati orang
lain
Tidak mungkin ada asap apabila tidak
ada api, apabila kita tidak ingin diperlakukan tidak baik oleh orang lain maka
kita terlebih dahulu tidak melakukan hal yang tidak baik kepada orang lain.
Memanggil atau menghardik orang dengan kata-kata yang menyinggung SARA sangat
besar dampaknya untuk memicu terjadinya konflik SARA.
3.
Hilangkan prasangka buruk kepada orang
lain
Berprasangka tidak baik kepada orang
lain merupakan penyakit hati yang harus dihilangkan. Walaupun sangkaan itu
benar adanya, kita tetap tidak boleh berprasangka buruk kepada orang lain
terlebih lagi apabila prasangka kita itu tidak terbukti dan hanya rekaan kita
saja tanpa adanya bukti. Selain menjadikannya suatu jurang pemisah juga dapat
menjadi pemercik api perkelahian antara kita dengan orang lain.
4.
Saling menghormati dan menghargai
Jalan satu-satunya agar terjalin
suatu hubungan yang harmonis dan menjadi jembatan dari seluruh perbedaan yang
ada ialah rasa saling menghormati dan menghargai diantara sesama makhluk tuhan.
Dengan cara ini kita merasa manjadi satu bagian yang berharga diantara lainnya,
dan merasa setara tanpa ada perbedaan.
BAB
III
PENUTUP
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Apapun perbedaan yang terdapat di dalam masyarakat,
kita sudah seharusnya mendapatkan perlakuan yang sama baik dari pemerintah
maupun dari orang-orang disekitar kita. Untuk itulah kita harus menanamkan
sikap saling menghargai dan menghormati antar sesama kepada generasi muda kita
agar tidak terjadi lagi tindak diskriminasi di dalam kehidupan sosial kita
kedepannya.
3.2 Saran
DAFTAR
PUSTAKA
Komentar
Posting Komentar